TOKYO (AFP) – Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Sabtu (14 Maret) menolak tekanan untuk perubahan jadwal Olimpiade Tokyo bahkan ketika acara olahraga di seluruh dunia menjadi korban pandemi virus corona.
Abe berjanji Jepang akan menjadi tuan rumah Olimpiade seperti yang direncanakan pada bulan Juli dan mengatakan dia tidak memiliki niat segera untuk mengumumkan keadaan darurat atas wabah virus, yang kini telah melihat lebih dari 140.000 orang terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 5.400 tewas.
Komentarnya muncul dua hari setelah Presiden AS Donald Trump menyarankan ibukota Jepang menunda Olimpiade selama setahun karena penyebaran virus mendatangkan malapetaka pada kalender olahraga.
“Kami akan merespons dengan berkoordinasi erat dengan pejabat terkait, termasuk IOC (Komite Olimpiade Internasional). Tidak ada perubahan dalam hal ini,” kata Abe dalam konferensi pers.
“Kami ingin mengadakan Olimpiade seperti yang direncanakan tanpa masalah dengan mengatasi penyebaran infeksi,” katanya.
Penyelenggara, pejabat pemerintah Jepang dan IOC bersikeras persiapan berjalan sesuai rencana dan tidak akan ada penundaan atau pembatalan.
Liga Premier sepak bola Inggris, musim bola basket NBA Amerika, dan US Masters golf Major hanyalah beberapa kompetisi yang disingkirkan oleh pandemi.
Pada hari Jumat, Abe dan Trump berbicara di telepon tentang wabah dan Olimpiade setelah Trump mengusulkan penundaan.
“Kami sepakat bahwa Jepang dan AS akan bekerja sama dan berkoordinasi erat untuk sukses di Olimpiade,” kata Abe, seraya menambahkan mereka belum membahas penundaan apa pun.
Parlemen Jepang pada hari Jumat menyetujui undang-undang yang memberi Abe kekuatan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk memerangi Covid-19 tetapi Abe bersikeras deklarasi seperti itu belum diperlukan.
Virus corona telah menginfeksi lebih dari 700 orang di seluruh Jepang dan dikaitkan dengan 21 kematian. Secara terpisah, 700 orang di atas kapal pesiar yang berlabuh di dekat Tokyo bulan lalu juga terinfeksi.
Keadaan darurat akan memungkinkan pemerintah daerah untuk mengharuskan orang tinggal di dalam rumah, sekolah tutup dan fasilitas umum membatasi penggunaan.
Tanah dan bangunan dapat diminta untuk rumah sakit darurat.
Kepala IOC Thomas Bach mengatakan kepada penyiar televisi Jerman ARD pada hari Kamis bahwa badan tersebut akan mengikuti rekomendasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia tetapi pekerjaan itu berlanjut untuk Olimpiade yang sukses.
Namun dia mengakui bahwa pembatalan kualifikasi Olimpiade mulai menimbulkan “masalah serius”.