wartaperang – Seorang pria telah ditemukan tewas di Indonesia barat setelah serangan yang diduga oleh otoritas harimau Sumatera masih berburu, seorang pejabat setempat mengatakan pada hari Sabtu, kasus terbaru konflik antara manusia dan spesies yang terancam punah.
Hanya ada beberapa ratus harimau di pulau barat Sumatera yang tersisa di alam liar dan mereka sering menjadi sasaran pemburu liar karena bagian tubuh mereka, sementara deforestasi yang merajalela telah secara signifikan mengurangi habitat mereka.
Sebuah tim konservasionis dikerahkan untuk mencari kucing besar pada hari Sabtu setelah korban laki-laki berusia 26 tahun ditemukan tewas di sebuah perkebunan di provinsi Riau di pulau Sumatra pada Kamis sore dengan luka yang menunjukkan serangan harimau.
“Tim kami telah pergi pagi ini [untuk mencari harimau]. Berdasarkan laporan itu, daerah itu berada di dalam habitat harimau,” kata kepala badan konservasi setempat Genman Suhefti Hasibuan, Sabtu.
Kepala polisi setempat Budi Setiawan mengatakan pada Jumat malam bahwa mereka telah menerima laporan bahwa dua pekerja mendengar teman mereka berteriak ketika mereka menyemprot rumput liar di perkebunan akasia.
Para pekerja mencoba mencari rekan mereka tetapi malah menemukan jejak kaki harimau di tanah. Mereka melaporkan kejadian itu kepada manajemen perkebunan, yang mengerahkan lebih banyak orang untuk mencari korban.
Tubuh korban kemudian ditemukan dengan tangan kanan terputus serta luka gigitan di lehernya, kata Setiawan.
Pada bulan Februari, setidaknya empat petani di provinsi paling barat Indonesia, Aceh, diserang oleh harimau Sumatra dalam dua insiden terpisah.
Harimau Sumatera dianggap sangat terancam punah oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam, dengan kurang dari 400 diyakini tetap berada di alam liar.