Monday, November 25

Coronavirus: Malaysia melaporkan 77 kasus dari pertemuan massal Islam di Kuala Lumpur

Sementara itu, otoritas Islam Selangor telah memberlakukan larangan sementara semua acara yang diselenggarakan oleh Tabligh di negara bagian itu setelah pertemuannya di Masjid Jamek Sri Petaling Kuala Lumpur antara 27 Februari dan 1 Maret, menyebabkan infeksi virus corona di Singapura dan Brunei.

Larangan kegiatan Tabligh mencakup semua masjid dan surau (rumah doa) di Selangor setelah penyelidikan Kementerian Kesehatan, kata Shahzihan Ahmad, direktur Departemen Islam Selangor (Jais), dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Kementerian dalam pernyataannya pada hari Sabtu mengatakan bahwa pada pukul 7 malam pada hari Sabtu, 4.942 peserta pertemuan masjid telah diidentifikasi. Dari jumlah tersebut, 3.069 telah pergi ke klinik untuk diuji.

Dari kelompok ini, 137 dirujuk ke rumah sakit.

Dan dari lebih dari 3.000 yang datang untuk pengujian, hanya 1.634 yang memiliki beberapa masalah pernapasan dan sampel diambil dari mereka. Pihak berwenang juga meminta 2.932 dari mereka untuk tinggal di rumah untuk memantau kondisi mereka selama 14 hari sejak hari terakhir pertemuan Tabligh pada 1 Maret.

Malaysia, sementara itu, telah melarang pertemuan massal hingga Mei paling cepat, dan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pada hari Jumat bahwa epidemi virus corona telah terjadi di negara itu di masa mendatang ketika gelombang kedua infeksi menyebar.

Tan Sri Muhyiddin juga mengatakan sektor pariwisata Malaysia kemungkinan menderita kerugian hampir RM3,4 miliar (S $ 1,12 miliar) dalam dua bulan pertama tahun 2020.

Dia memperkirakan wabah itu akan memangkas produk domestik bruto setahun penuh antara 0,8 persen dan 1,2 persen.

PDB Malaysia tumbuh sebesar 4,3 persen tahun lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *