Opini | Belt and Road Initiative 11 tahun kemudian: apakah hubungan ekonomi Asia Tenggara-Cina masih kuat?
Hubungan antara kekuatan besar dan wilayah tetangga mereka sering penuh. Kasus-kasus Amerika Serikat dan Amerika Latin, atau Uni Eropa dan Afrika Utara, muncul dalam pikiran.
Misalnya, ketegangan yang terkait dengan imigrasi dari Amerika Latin dan Afrika Utara, telah menyebabkan munculnya populisme sayap kanan di AS dan Eropa, masing-masing. Ini telah memicu munculnya politisi populis seperti Donald Trump di AS dan Marine Le Pen di Prancis.
Dalam kasus Tiongkok, keterlibatan ekonomi telah membantu menstabilkan dan memperkuat hubungannya dengan negara-negara Asia Tenggara, meskipun ada perselisihan yang sedang berlangsung di Laut Cina Selatan. Salah satu aspek penting dari keterlibatan ini adalah Belt and Road Initiative, yang diluncurkan China 11 tahun lalu.
Sebagian besar negara Asia Teng...